Isi Makalah Konsep Dasar Cipher Modern
Chiper
modern atau Kriptografi modern
dapat memecahkan masalah algoritma rahasia yaitu dengan algoritma kunci. Kunci
ini dapat berupa sembarang dari suatu nilai dari sejumlah angka. Dengan
demikian tingkat keamanan dari algoritma yang menggunakan kunci adalah
berdasarkan kerahasiaan kuncinya, tidak berdasarkan detail dari algoritma itu
sendiri. Oleh karena itu algoritma ini dapat dapat dipublikasikan dan
dianalisa, dan algoritma ini dapat diproduksi secara masal. Secara umum ada dua
tipe algoritma yang termasuk dalam algoritma modern yaitu algoritma simetris (Private-key algorithm / symmetric algorithm) dan
algoritma kunci public (public-key algorithm / asymmetric algorithm). Perbedaan utama antara private algorithm dengan public-key algoritm adalah pada kunci
enkripsi. Selain itu juga terdapat perbedaan dalam kecepatan proses dan
keamananya.
Berbeda
dengan kriptografi klasik yang menitikberatkan kekuatan pada kerahasiaan
algoritma yang digunakan (yang artinya apabila algoritma yang digunakan telah
diketahui maka pesan sudah jelas "bocor" dan dapat diketahui isinya
oleh siapa saja yang mengetahui algoritma tersebut), kriptografi modern lebih
menitikberatkan pada kerahasiaan kunci yang digunakan pada algoritma tersebut
(oleh pemakainya) sehingga algoritma tersebut dapat saja disebarkan ke kalangan
masyarakat tanpa takut kehilangan kerahasiaan bagi para pemakainya.
Berikut
adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi :
- Plaintext (M) adalah pesan yang hendak dikirimkan (berisi data asli).
- Ciphertext (C) adalah pesan ter-enkrip (tersandi) yang merupakan hasil enkripsi.
- Enkripsi (fungsi E) adalah proses pengubahan plaintext menjadi ciphertext.
- Dekripsi (fungsi D) adalah kebalikan dari enkripsi yakni mengubah ciphertext menjadi plaintext, sehingga berupa data awal/asli.
- Kunci adalah suatu bilangan yang dirahasiakan yang digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi.
Kriptografi itu sendiri terdiri dari dua proses
utama yakni proses enkripsi dan proses dekripsi. Seperti yang telah dijelaskan
di atas, proses enkripsi mengubah plaintext menjadi ciphertext
(dengan menggunakan kunci tertentu) sehingga isi informasi pada pesan tersebut
sukar dimengerti.
Peranan
kunci sangatlah penting dalam proses enkripsi dan dekripsi (disamping pula
algoritma yang digunakan) sehingga kerahasiaannya sangatlah penting, apabila kerahasiaannya terbongkar, maka
isi dari pesan dapat diketahui. Secara matematis, proses enkripsi merupakan pengoperasian
fungsi E (enkripsi) menggunakan e (kunci
enkripsi) pada M (plaintext) sehingga dihasilkan C (ciphertext), notasinya :
Ee(M) = C
Sedangkan
untuk proses dekripsi, merupakan pengoperasian fungsi D (dekripsi) menggunakan d (kunci dekripsi) pada C (ciphertext)
sehingga dihasilkan M (plaintext), notasinya :
Dd(C) = M