Rabu, 08 November 2017

Pengertian Relationship Marketing



Pengertian Relationship Marketing
Relationship marketing atau pemasaran relasional yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai menurut (McKenna dalam Ferri Kurniawan, 2013:77). Hal yang sama juga disampaikan oleh (Bruhn dalam Edwin Japarianto, 2003:36) pemasaran relasional berhubungan dengan bagaimana sebuah perusahaan mampu membangun keakaraban dengan konsumennya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Relationship marketing adalah sebuah strategi dalam pemasaran dimana setelah transaksi dilakukan layanan kepada pelanggan masih tetap diberikan dan tetap menjaga hubungan emosional dan keakraban. Untuk dapat membangun hubungan yang akrab, maka sebuah perusahaan harus memperhatikan dua dimensi utama, yaitu:
1.        Trust
Trust adalah sebuah upaya membangun kepercayaam dengan konsumen, yang terdiri dari tiga komponen  yaitu:
a.       Harmony.
Harmony merupakan adanya hubungan yang harmonis dengan saling memahami peran baik perusahaan mapun konsmen setelah dilakukan transaksi atau yang lebih dikenal dengan aftersale services.
b.      Acceptance.
Acceptance merupakan hubungan saling menerima berdasar kejelasan dari maksud dan tindakan yang diambil masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati diawal sebelum transaksi dilakukan.
c.       Participation simplicity.  
Participation simplicity merupakan kemudahan untuk dapat sealing berhubungan dengan meniadakan batasan-batasan yang bersifat birokratis maupun administrative dalam waktu-waktu tertentu. Misalnya ketika ada masalah ada personal yang bisa dihubungi secara langsung tanpa harus melalui prosedur yang rumit.
2.        Familiarity.
Familiarity merupakan usaha membangun situasi dimana seorang konsumen merasa nyaman dalam relationship atau hubungan yang dibangun. Familiarity terdiri dari tiga bagian yaitu:
a.      Personal Understanding.
Personal Understanding merupakan sebuah usaha untuk bisa memahami dan mengerti apa yang diminta oleh pelanggan atau konsumen.
b.       Personal Awareness.
Personal Awareness merupakan sebuah usaha untuk bisa peduli dan terhadap permasalahan yang dialami oleh pelanggan atau konsumen.
c.       Professional Awareness.
Professional Awareness merupakan sebuah pendekatan yang lebih dari sekedar peduli dan menekankan kepada tanggungjawab secara penuh terhadap semua kesepakatan yang sudah dibuat.  
Perusahaan yang bergerak dalam bidang properti harus memahami faktor-faktor penting yang ada dalam relationship marketing. Menurut (Sohail Dalam Atika Sefesiyani, 2012:2) memaparkan 4 dasar dasar relationship marketing yaitu:
a.      Trust.
Trust merupakan sebuah kepercayaan yang ditanamkan kepada konsumen bahwa sebagai perusahaan kita menjaga dengan sepenuh hati apa yang mereka harapkan.
b.      Commitment.
Commitment merupakan sebuah usaha untuk menjaga kepercayaan konsumen dengan menunaikan janji atau kesepakatan yang telah disepakati sebelum atau sesuah transaksi.  
c.       Communication.
Communication merupakan sebuah usaha untuk terus menjalin hubungan komunikasi dengan konsumen setelah transaksi dilakukan dengan konsumen. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk menjaga hubungan baik dan terjalin keakraban dengan konsumen.
d.      Conflict Handling.
Conflict Handling merupakan kemampuan yang harus dimiliki untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang hadapai setelah transaksi dilakukan dengan baik terutama jika ada keluhan-keluhan yang muncul dari pelanggan atau konsumen.  
Poin penting dari relationship marketing berdasarkan uraian diatas adalah sebuah perusahaan harus dapat memperhatikan tentang kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penangan keluhan karena hubungan yang diciptakan oleh perusahaan dengan nasabah dapat menciptakan ikatan emosional dan berkelanjutan untuk jangka waktu yang panjang. Fokus utama dari relationship marketing ini adalah untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang berbeda jauh dengan marketing transaksional. Dengan menerapkan relationship marketing ini tujuan akhirnya adalah kepuasan pelanggan.
Untuk mengukur keberhasilan dari relationship marketing maka perlu dilihat indikator dari kepuasan pelanggan. Menurut (Zeithaml & Bitner dalam Harianto dan Hartono, 2013:2) ada lima dimensi yang dapat digunakan dalam menentukan kualitas layanan dalam menunjang relationship marketing, yaitu :
1.        Reliability
2.        Responsiveness
 3.        Assurance
4.        Empathy
5.        Tangible