Kamis, 22 Oktober 2015

Inilah Beberapa Tipe E-learning

Inilah Beberapa Tipe E-learning

Pada dasarnya e-learning mempunyai 2 tipe, yaitu synchronously dan asynchronously.

1.    Synchronously learning
Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi,  synchronously learning adalah tipe pelatihan, dimana proses pembelajaran terjadi  pada saat yang sama ketika guru sedang mengajar dan peserta didik sedang belajar. Hal ini memungkinkan terjadinya interaksi lansung antara guru dan peserta didik, baik melalui internet maupun  intranet.

Synchronous mengharuskan guru dan semua peserta didik mengakses internet bersamaan. Guru memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan atau komentar melalui chat window

2.    Asynchronously learning
Asynchronously berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, peserta didik dapat mengambil materi pelajaran pada waktu yang berbeda dengan guru memberikan pelajaran.
Pelajaran yang diberikan dapat berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan guru atau peserta didik. Oleh karena itu peserta didik dapat mengakses materi pelajaran kapanpun. Guru dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta didik mengumpulkan tugas lewat e-mail .

Pada e-learning jenis-jenis komunikasi dapat dipakai dengan bantuan aplikasi-aplikasi telekomunikasi, yaitu: a. Komunikasi Verbal : Video Conferencing dan Tele conferencing, b. Komunikasi Tulis : Mailing List, Chatting, dan E-mail. Selain fasilitas komunikasi pada E-learning dibutuhkan juga fasilitas lainnya yaitu:
a.    Aplikasi untuk mengatur mata kuliah (Manage Course), baik upload maupun download materi pelajaran.
b.    Aplikasi untuk mengatur peserta didik yang mengikuti e-learning (Manage Student), mulai dari pendaftaran sampai melihat statistik login dari peserta didik yang bersangkutan.
c.    Aplikasi untuk melakukan backup file oleh user.
d.    Aplikasi untuk menampilkan profil dari peserta didik atau guru yang bersangkutan.
e.    Aplikasi untuk tes online dan tugas online, termasuk untuk melihat nilai dari tugas dan tes yang telah diberikan .

Sebuah aplikasi e-learning hendaknya bersifat interaktif, sehingga peserta didik maupun guru yang terkait dapat saling berinteraksi. Hal ini dikarenakan kunci dari proses pendidikan/pembelajaran terletak dalam interaksi peserta didik dengan guru dan tidak menutup kemungkinan antar peserta didik itu sendiri.

Sebagai contoh bentuk interaksi dalam e-learning adalah seorang peserta didik dapat mengevaluasi dirinya sendiri melalui website untuk mengetahui seberapa dalam  materi yang telah didapatnya. Peserta didik dapat bertanya mengenai suatu materi yang tidak dipahaminya dengan mengisi suatu form dalam website kemudian dikirim ke guru, dan selanjutnya akan direspon oleh guru tersebut atau form dikirim ke peserta didik lain untuk direspon .