Rabu, 31 Desember 2014

Aturan Penggunaan Awalan Me Dalam Bahasa Indonesia

Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:

1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh:
me- + luluh → meluluh
me- + makan → memakan

2. me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh:
me- + baca → membaca
me- + pukul → memukul*
me- + vonis → memvonis

3. me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh:
me- + datang → mendatang,
me- + tiup → meniup*

4. me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*
me- + gotong → menggotong
me- + hias → menghias

5. me- → menge-, jika kata dasar hanya memiliki satu huruf vokal. Contoh:
me- + bom → mengebom
me- + tik → mengetik
me- + klik → mengeklik

6. me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh:
me- + sapu → menyapu*.
Sifat-sifat khusus imbuhan dengan huruf awal k, p, s, t
Huruf dengan k, p, s, t memiliki sifat-sifat khusus:

1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh:
me- + tipu → menipu
me- + sapu → menyapu
me- + kira → mengira

2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh:
me- + klarifikasi → mengklarifikasi

3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh:
me- + konversi → mengkonversi.