Minggu, 31 Mei 2015

Gembok Cinta Jembatan Pont Des Arts Akan Di Bongkar

Gembok Cinta Jembatan Pont Des Arts yang terletak di Sungai Seine "Paris Perancis" Akan Di Bongkar. Hal ini karena beban jembatan akibat gembok gembok yang sudah menempel beratnya sudah mencapai 50 Ton. Bahkan ada bagian jembatan yang sudah mulai runtuh.

Tradisi gembok cinta ini sebenarnyaa sudah mulai mendapat penolakan dari masyarakat sekitar. Karena bisa merusak jembatan Pont Des Art atau The Art Bridge. Dan anntinya sisi jembatan akan dibuat dari kaca jadi gak ada lagi tempat untuk gantungan Gembok :)

So, ending film romantis seperti Now You See Me memasang gembok bakalan tinggl kenangan.. heheh...

Selasa, 26 Mei 2015

Install Opencar 2.0.2.0 Terbaru Di Web Hosting

Inilah Cara Install Opencart 2.0.2.0 Terbaru Di Web Hostingyang menggunakan Layanan Hosting Gratis dan Sub Domain Gratis dari Byethost.

Cara Install Opencart 2.0.2.0 Terbaru Di Web Hosting sangat mudah, pertama buat sub domain jika ingin meingstllnya di Sub domain. Setelah itu ambil menu Softaculous dan Pilih Opencart versi terbaru yaitu 2.0.2.0 kemudian Install

Selengkapnya bisa dilihat dari Video Tutorial Install Opencart 2.0.2.0 Terbaru Di Web Hostingdibawah ini.


Inilah 10 Kemampuan Dasar Guru

Inilah 10 Kemampuan Dasar Guru

1.      Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep dasar keilmuannya
2.      Pengelolaan program belajar-mengajar
3.      Pengelolaan kelas
4.      Penggunaan media dan sumber pembelajaran
5.      Penguasaan landasan-landasan kependidikan
6.      Pengelolaan interaksi belajar-mengajar
7.      Penilaian prestasi siswa
8.      Pengenalan fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
9.      Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah
10.  Pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan mutu pengajaran.

Inilah Kompetensi sosial seorang guru

Inilah Kompetensi sosial seorang guru

Surya (2003:138) mengemukakan kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial.

Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, menjelaskan kompetensi sosial guru adalah salah satu daya atau kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Menurut PPRI No.74 tahun 2008, tentang undang-undang Guru dan Dosen sebagaimana termuat dalam penjelasan Pasal 28 Ayat 3, yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa, kompetensi sosial adalah kemampuan seorang pendidik (guru) menjadi bagian dari masyarakat dilingkungan sekolahnya dan mampu membangun komunikasi yang baik dan dapat berinteraksi dengan para peserta didik, dengan tujuan untuk menyiapkan para peserta didik menjadi bagian dari masyarakat dilingkungannya, memiliki perilaku yang baik , serta memiliki kemampuan dalam membimbing masyarakat kearah yang baik.

Inilah Kompetensi pedagogik guru


Inilah Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Depdiknas (2004:9) menyebut kompetensi ini dengan “kompetensi pengelolaan pembelajaran.” “Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran” menurut Joni (1984:12), adalah kemampuan merencanakan program belajar mengajar mencakup kemampuan:
a)      merencanakan pengorganisasian bahan-bahan pengajaran
b)      merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar
c)      merencanakan pengelolaan kelas
d)      merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran
e)      merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.

Depdiknas (2004:9) mengemukakan kompetensi penyusunan rencana pembelajaran meliputi:
a)      mampu mendeskripsikan tujuan
b)      mampu memilih materi
c)      mampu mengorganisir materi
d)      mampu menentukan metode/strategi pembelajaran
e)      mampu menentukan sumber belajar/media/alat peraga pembelajaran
f)       mampu menyusun perangkat penilaian
g)      mampu menentukan teknik penilaian
h)      mampu mengalokasikan waktu.

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perserongan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa.
Ada 4 komponen yang terdapa dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan perserongan, antara lain:
a.    Keterampilan mendekatkan diri secara pribadi
b.    Keterampilan mengorganisasi
c.    Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran
d.    Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Makalah Keterampilan Memberikan Penguatan

Inilah Makalah Keterampilan Memberikan Penguatan

Penggunaan penguatan dalam proses belajar mengajar memiliki pengaruh yang positif terhadap proses belajar peserta didik dan bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran, membangkitkan dan memelihara perilaku, dan iklim belajar yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secaa optimal.
Keterampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen, antara lain:
    
   Penguatan verbal
Berupa komentar yang berupa kata-kata pujian, dukungan, pengakuan, dorongan yang dipergunakan untuk menguatkan tingkah laku dan penampilan siswa.
    
  Penguatan non-verbal
a.    Penguatan berupa mimic dan gerakan badan
b.    Penguatan dengan cara mendekati
c.    Penguatan dengan sentuhan
d.    Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
e.    Penguatan berupa symbol atau benda

Selasa, 19 Mei 2015

Makalah Keterampilan Mengadakan Variasi

Makalah Keterampilan Mengadakan Variasi

Mengadakan variasi berarti melakukan tindakan yang beraneka ragam yang dapat membuat sesuatu iotu menjadi tidak monoton didalam pembelajaran, sehingga dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan rasa ingin tahiu siswa, serta membuat tingkat aktifitas siswa menjadi bertambah.
Variasi dalam kegiatan belajar-mengajar dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu:
          Variasi dalam gaya mengajar, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
a.    Variasi suara: rendah, tinggi, besar, kecil
b.    Memusatkan perhatian
c.    Membuat kesenyapan sejenak
d.    Mengadakan kontak pandang
e.    Variasi gerakan badan dan mimik, dan
f.    Mengubah posisi, misalnya dari depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas.

         Variasi dalam penggunaan dalam media dan bahan pelajaran, yang meliputi:
a.    Variasi alat dan bahan yang bisa dilihat
b.    Variasi alat dan bahan yang dapat didengar, serta
c.    Variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi

          Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan
Pola interaksi dapat berbentuk: klasikal, kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi.
Tujuan dan manfaat mengadakan variasi adalah:
a.    Memelihara dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi dan aktifitas pembelajaran.
b.    Terciptanya proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
c.    Menghilangkan kejenuhan dan kebosanan sebagai akibat dari kegiatan yang bersifat rutinitas
d.    Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi rasa ingin tahu melalui kegiatan investigasi dan eksplorasi.

Keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya

Dalam sebuah proses pembelajaran, bertanya memiliki peranan utama dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu membuat pertanyaan yang baik dan bermutu.
Tujuan bertanya dalam suatu kegiatan pembelajran, bukan saja hanya untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa, tetapi yang lebih pentinga adalah, dapat mendorong siswa untuk ikut berpastisipasi aktif dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Keterampilan bertanya meliputi 2 bagian yaitu, keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
a)      Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa kemampuan dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya dasar memilik beberapa komponen, yaitu:
     - Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, memudahkan murid untuk memahaminya.
     - Pemusatan perhatian, kadang-kadang guru perlu memulai pertanyaan dengan cakupan yang luas, kemudian memusatkan perhatian murid pada satu tugas yang lebih sempit.
     - Penyebaran pertanyaan, yang diajukan kepada murid, hendaknya ditujukan ke seluruh kelas, bukan kepada murid tertentu. Setelah memberikan waktu sejenak untuk berpikir, barulah guru menunjuk secara acak murid lain untuk menanggapi jawaban temannya
     - Pemindahan giliran. Satu pertanyaan yang kompleks dapat dijawab oleh beberapa murid, sehingga semua aktif untuk memikirkan pertanyaan yang diberikan.
     - Pemberian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya memberikan kesempatan kepada murid untuk berpikir, sebelum menjawab.
     - Pemberian tuntunan. Jika pertanyaan guru tidak dapat dijawab oleh murid, guru hendaknya memberikan tuntunan.

b)      Keterampilan bertanya lanjutan
Keterampilan bertanyan lanjut dibentuk atas dasar penguasaan komponen-komponen keterampilan bertanya dasar. Adapun komponen-komponen yang terdapat pada keterampilan bertanya lanjut adalah sebagai berikut:
a.    Mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam dalam menjawab pertanyaan, yaitu dari tingkat yang paling rendah (mengingat) ke tingkat yang tinggi, seperti memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi.
b.    Pengaturan urutan pertanyaan, yaitu mulai pertanyaanyang paling sederhana diikuti dengan yang kompleks, sampai kepada pertanyaan yang paling kompleks.
c.    Penggunan pertanyaan pelacak dengan berbagai tekhnik seperti:
     - mengulangi pertanyaan sendiri atau pertanyaan siswa
     - menjawab pertanyaan sendiri
     - menunjuk dulu sebelum bertanya
     - mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak
     - mengajukan pertanyaan ganda

Senin, 18 Mei 2015

Sumarlin Beta Pendatang Baru Terfavorit IMA 2015

Sumarlin Beta Pendatang Baru Terfavorit IMA 2015. Yup, Sekali lagi selamat buat Sumarlin Beta yang berhasil meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru Terfavorit Indonesia Movie Awards 2015.

Sumarlin Beta yang berperai sebagai YAbes dalam Film Garuda 19 The Movie memang banyak mendapat perhatian atas penampilannya yang memukau. Dimana Sumarlin Beta berpasangan dengan Bilqis Atari dalam Film tersebut.

Sekali lagi selamat buat Sumarlin Beta / Yabes Sebagai Pendatang Baru Terfavorit IMA 2015

Minggu, 17 Mei 2015

Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat Media Pembelajaran adalah :

Menurut Hamalik (dalam Arsyad 2007:15) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat untuk membantu keefektifan proses pembelajaran dandapat membantu siswa meningkatkan pemahamannya dalam pembelajaran.

Jenis Karangan Deskripsi

Jenis Karangan Deskripsi Menurut Ahli

Karangan deskripsi dapat dibagi dua. Seperti yang dikemukakan Achmadi (1988: 106) bahwa menurut beberapa analisis ada dua jenis karangan deskriptif, yaitu deskripsi teknis dan deskripsi sugestif.

Pendapat yang sama dikemukakan Semi (2009:58) karangan deskripsi dibagi atas dua jenis, yaitu:
(I) deskripsi ekspositorik (deskripsi teknis),(2) deskripsi artistik (deskripsi sugestif).

Sementara itu Keraf (1982:94) juga membedakan deskripsi menjadi dua yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi teknis.

Deskripsi teknis (ekspositorik) menurut Achmadi (1988:106) adalah” deskripsi yang diterapkan pada karangan yang memberikan uraian secara langsung dan mengenai rupa (appearance), letak atau struktur dan sesuatu”. Menurut Semi (2009:58), “Deskripsi ekspositorik bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana adanya, tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca’. Dengan demikian, deskripsi ekspositorik ini dirancang terutama untuk memberikan informasi dengan menggunakan bahasa yang formal dan lugs, sehingga sulit dibedakan dengan eksposisi, bahkan hampir sama dengan eksposisi.

Menurut Achmadi (1988:106) “Deskripsi Artistik (sugestif) terutama bersifat emosional”. Deskripsi artistik (sugestif) Semi (2009:58) berpendapat “gaya penyajiannya menyerupai gaya narasi artistic, bergaya sastra yang bernuansa estetis. Dengan demikian, deskripsi sugestilah yang membangkitkan kesan atau impresi tentang suatu objek yang disampaikan. Dengan kata lain, deskripsi artistik (sugestif atau literer) berusaha menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca.

Sementara itu menurut Marahimin (2010:46) deskripsi terbagi atas dua yaitu deskripsi ekspositori dan deskripsi impresionistis. Deskripsi eksporitori adalah yang sangat logis, yang isinya biasanya merupakan daftar rincian, semuanya, atau yang menurut penulisnya hal yang penting-penting saja, yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis obyek yang diamati. Sedangkan deskripsi impresionistis adalah untuk menamakan juga impresi penulisnya atau untuk menstimulir pembacanya.

Langkah-langkah dalam Menulis

Langkah-langkah dalam Menulis

Menurut Semi (2009:6), menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, ia harus mengalami suatu proses yang secara sadar sehingga berakhir pada suatu tujuan yang jelas. Langkah-langkah dalam menulis adalah sebagai berikut:

(1) Pemilihan dan Penetapan Topik. Memilih dan menetapkan topik merupakan suatu langkah awal yang penting, sebab tidak ada tulisan tanpa ada sesuatu yang hendak ditulis. Topik tulisan adalah masalah atau gagasan yang hendak disampaikan di dalam tulisan. Masalah atau gagasan itu dapat diperoleh atau digali melalui empat sumber yaitu pengalaman, pengamatan, imajinasi, serta pendapat dan keyakinan.

(2) Pengumpulan Informasi. Pengumpulan informasi dan data ini perlu dilakukan agar tulisan tersebut menjadi tulisan yang berbobot dan meyakinkan. Informasi dan data yang dikumpulkan itu adalah informasi dan data yang relevan dengan topik atau pokok bahasan dan sesuai pula dengan tujuan tulisan. Data dan informasi itu dapat berupa gambar, statistik, grafik, atau beberapa cuplikan orang lain.

(3) Penetapan Tujuan. Penetapan tujuan pada dasarnya sudah mulai tertanam di dalam pikiran penulis disaat pemilihan dan penetapan topik dilakukan, namun tujuan itu harus lebih didasari pada saat tulisan itu mulai dirancang dengan sungguh-sungguh. Bila suatu tujuan tidak dilandasi oleh tujuan yang jelas dan tegas dapat menyebabkan tulisan itu tanpa arah yang jelas, dan besar kemungkinan menjadi tulisan yang tidak berhasil atau tidak dipahami pembaca.

(4) Perancangan Tulisan. Merancang tulisan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menilai kembali informasi dan data, memilih sub topik yang perlu dimuat, melakukan pengelompokan topik-topik kecil ke dalam suatu kelompok yang lebih besar, dan memilih suatu sistem notasi dan sistem penyajian yang dianggap paling baik. Hasil merancang tulisan ini, antara lain akan berwujud sebagai kerangka tulisan (outline) dan penetapan gaya penyajian tulisan.

(5) Penulisan. Di dalam penulisan perlu dipilih organisasi dan sistem penyajian yang tepat. Artinya, tepat menurut jenis tulisan, tepat menurut topik, dan tepat menurut tujuan dan sasaran tulisan. Di dalam melahirkan pikiran atau gagasan hendaknya menggunakan bahasa yang hidup dan lancar sebagai mediumnya. Di dalam pemanfaatan bahasa ini tentu saja dilakukan dengan cara yang paling baik, dengan jalan menggunakan ejaan dan tanda baca secara tepat, memilih kata (diksi), dan menggunakan kalimat yang efektif.
(6) Penyuntingan atau Revisi. Di dalam menyunting dilakukan kegiatan mengecek ketepatan angka-angka atau nama, menghilangkan yang tidak perlu, menambah sesuatu yang perlu ditambah. Disamping itu dilakukan pula perbaikan kalimat dan ejaan. Kosa kata yang kurang tepat diganti dengan yang lebih tepat. Cara menyunting yang paling baik adalah dengan membiarkan tulisan itu terendap beberapa waktu setelah penulisan, dan kemudian melakukan suntingan dengan membaca teliti, serta menganggap bahwa tulisan yang dihadapi sewaktu menyunting itu adalah tulisan orang lain.

(7) Penulisan Naskah Jadi. Setelah penyuntingan tentu saja harus ditulis kebali agar menjadi tulisan yang selesai, rapi, dan bersih. Dalam pengetikan terakhir ini perlu diperhatikan kembali masalah ejaan dan tanda baca. Masalah perwajahan harus pula mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena kesempurnaan sebuah tulisan tidak hanya terbatas pada kesempurnaan isi dan ketepatan pemakaian perangkat kebahasaan, tetapi juga masalah susunan, kejelasan ,dan ketepatan pemakaian sarana tulis lainnya. Kerapian dan keindahan tata muka memberi nilai tambah terhadap kesempurnaan tulisan

Hakikat Menulis Menurut Para Ahli

Hakikat Menulis Menurut Para Ahli

Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi langsung dan komunikasi tak langsung. Kegiatan berbicara dan menyimak merupakan komunikasi langsung, sedangkan kegiatan membaca dan menulis merupakan komunikasi tak langsung. Menurut Tarigan (2008:3) menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Kegiatan menulis sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa tidak langsung yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran, perasaan dan gagasannya untuk mencapai maksud dan tujuan  yang dikehendakinya. Kegiatan menulis atau mengarang pada hakekatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Biasanya perasaan dan pikiran disampaikan secara lisan, karena menulis tidak lain merupakan upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Tulisan yang dapat dikatakan berhasil adalah tulisan yang dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Segala ide dan pesan yang disampaikan harus dipahami secara baik oleh pembacanya, tafsiran pembaca sama dengan maksud penulis. Untuk mencapai ini, memang memerlukan latihan dan pengalaman Semi (2009:2-3).

Sementara, menurut Tarigan (2008:22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Sejalan dengan itu, Semi (2009:6) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu proses yang kreatif. Sebagai suatu proses yang kreatif, menulis harus mengalami suatu proses yang secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada suatu tujuan yang jelas.

Demikian juga dengan kegiatan menulis yang dilakukan siswa di sekolah. Melalui menulis, siswa akan berusaha berfikir dan mampu mengembangkan imajinasinya. Jika kegiatan menulis terus dilatih dan diulang, maka cara berpikir siswa akan lebih kritis dan mereka akan mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Menurut Tarigan (2008:20) tulisan dipergunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain, dan maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh orang-orang (penulis) yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jalas (mudah dipahami). Bahkan kemajuan suatu bangsa atau Negara ditentukan oleh kemajuan komunikasi tulisnya. Komunikasi tulisan dapat diukur dari kualitas dan kuantitas para pengarang beserta hasil karyanya turut menentukan kemajuan  suatu bangsa.
Hal ini sejalan dengan pendapat Thahar (2008:12) yang mengatakan kegiatan menulis adalah kegiatan intelektual. Seorang yang intelektual ditandai dengan kemampuannya mengekspresikan pikirannya melalui tulisan dengan media bahasa yang sempurna.

Dari beberapa pengertian menulis tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan atau proses kreatif dalam mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan dalam bahasa tertulis yang berfungsi sebagai alat komunikasi tidak langsung. Tulisan yang dapat dikatakan berhasil adalah tulisan yang dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Latar Belakang Masalah Skripsi Bahasa Indonesia


Contoh Latar Belakang Masalah Skripsi Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan empat aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Walaupun menulis menduduki posisi paling akhir, tetapi menulis mempunyai banyak fungsi yang sangat penting bagi pengembangan intelektual seseorang, salah satunya yaitu untuk mengemukakan sesuatu. Melalui keterampilan menulis, siswa dapat mengekspresikan pikiran, ide, serta gagasan kepada orang lain.

Keterampilan menulis merupakan pengungkapan ide, gagasan, pikiran atau perasaan secara tertulis. Untuk menulis, ide atau gagasan bisa timbul dengan membaca dan melakukan pengamatan secara langsung atau tidak langsung terhadap suatu pokok permasalahan atau suatu peristiwa. Hal ini akan menimbulkan suatu pemikiran baru untuk ditulis. Keterampilan menulis secara langsung dapat dimiliki oleh siswa, tetapi harus melalui  latihan dan praktik yang teratur.

Bentuk keterampilan menulis yang diajarkan kepada siswa adalah menulis karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Dalam hal ini penulis memilih karangan deskripsi karena deskripsi merupakan alat bantu yang efektif untuk lebih menghidupkan pokok pembicaraan, untuk menghindari rasa kebosanan dan keengganan para pembaca. Dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk bisa menulis. Pentingnya keterampilan menulis di sekolah
......
 

Senin, 11 Mei 2015

Contoh Abstrak Skripsi Desain Multimedia Pelajaran

ABSTRAK

Pada tingkat SMA / MA didapatkan kenyataannya bahwa masih banyak nilai fisika siswa berada di bawah KKM (KKM=75). Itu karena belum semua guru menggunakan media pembelajaran yang menarik, guru mungkin hanya menggunakan metode ceramah, mencontohkan secara manual saja tampa menggunakan media pembelajaran yang menarik yang membuat siswa tertarik untuk belajar fisika dan tentunya mereka tidak merasa lelah dan jenuh dalam belajar. Akibatnya siswa merasa kurang paham dan kurang mengerti dalam belajar fisika.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development (R & D). Yaitu sebuah proses yang diupayakan melahirkan produk yang memiliki kesahihan dalam pengembangannya. R & D pendidikan yang diarahkan pada pengembangan produk yang efektif bagi keperluan sekolah merupakan penelitian terapan. Penelitian semacam ini lebih mementingkan perubahan yang membawa perbaikan, daripada kemengapaanya. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry. Model pengembangan ADDIE terdiri atas 5 langkah pokok, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.

Hasil dari media perancangan ini berbentuk game agar siswa tidak bosan dan tertarik untuk belajar dan guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga proses pembelajaran menjadi menarik dengan media pembelajaran dalam bentuk game berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
   
keyword : Desain, Media, Fisika, Game,  Adobe Flash


Minggu, 10 Mei 2015

Makalah Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

Ini Adalah Kutipan Yang Penulis ambil dalam Makalah Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran yang merupakan bagain dari Delapan Keterampilan Dasar Seorang Guru.

Membuka pelajaran merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan oleh seorang guru, sebelum memasuki materi atau inti dari sebuah pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik (siswa) untuk mengikuti proses pembelajaran yang meliputi, mental peserta didik, menciptakan suasana komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, dan menimbulkan perhatian peserta didik kepada materi yang akan dipelajari.

Aktivitas awal yang dilakukan oleh seorang pendidik (guru), serta kalimat-kalimat pembuka yang diucapkan guru adalah faktor utama dalam menentukan keberhasilan jalannya seluruh proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan proses pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan maksimal. Tujuan pembelajaran dapat tercapai tergantung pada strategi pengajaran yang disiapkan guru pada awal pembelajaran.

Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru tidak berhasil memfokuskan perhatian dan minat siswa pada pelajaran. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru pada awal pembelajaran adalah, menciptakan suasana agar siswa secara mental, fisik, pshikis, dan emosional terpusat pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan cara cara-cara sebagai berikut:

1)      Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa

Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Seorang Guru Profesional

Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Seorang Guru Profesional yang penulis kutip dari Makalah Micro Teaching ketika masih S1 dulu.

Dan Inilah Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Seorang Guru Profesional tersebut.

Untuk menjadi seorang tenaga pendidik (guru) yang professional, tentunya guru harus memiliki keterampilan dasar mengajar, guna tercapainya suatu proses pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Ada beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh seorang pendidik (guru), yaitu:
1. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
2. Keterampilan Menjelaskan
3.  Keterampilan bertanya
4.  Keterampilan Mengadakan Variasi
5.  Keterampilan Memberikan Penguatan
6. Keterampilan Mengelola Kelas
7. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan
8. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Untuk penjelasan selanjutnya tunggu dalam tulisan berikutnya. 

Sabtu, 09 Mei 2015

Tujuan Micro Teaching

Tujuan pengajaran micro teaching dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus.
A.    Tujuan umum micro teaching
Tujuan micro teaching menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.    Menurut Rostiyah, tujuan micro teaching adalah untuk mempersiapkan calon guru menghadapi pekerjaan sepenuhnya dimuka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang guru professional.
2.    Dwight Allen mengemukakan, bahwa tujuan pembelajaran mikro adalah:
a.    Bagi siswa calon guru
  - Memberikan pengalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah.
- Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun kekelas yang sebenarnya.
- Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk menguasai beberapa keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana keterampilan itu diterapkan, sehingga calon guru mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif, efisen dan menarik.
b.    Bagi guru
- Memberikan penyegaran dalam program pendidikan.
- Guru mendapatkan pengalaman belajar mengajar yang bersifat individual demi perkembangan profesinya.
- Mengembangkan sikap terbuka bagi guru pembaharuan yang yang berlangsung dipranata pendidikan.
Adapun tujuan umum dari micro teaching adalah, mengembangkan atau meningkatkan keterampilan dasar mengajar yang dimiliki oleh seorang calon pendidik (guru), sehingga mereka memiliki kesiapan diri untuk mengajar disuatu lembaga pendidikan (sekolah), dan dalam konteks mengajar yang sesungguhnya.

B.    Tujuan khusus micro teaching

Secara khusus, micro teaching memiliki tujuan yaitu:
- Calon guru mampu menganalisis tingkah laku pembelajaran kawannya dan dirinya sendiri.
- Calon guru mampu melaksanakan berbagai jenis keterampilan dalam proses pembelajaran.
- Calon guru mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif, dan efisien.
- Calon guru mampu bertindak professional

Aspek-aspek pembelajaran dalam Micro Teaching


Aspek-aspek pembelajaran dalam Micro Teaching adalah

1) Jumlah murid Jumlah murid pada suatu pembelajaran mikro tentu berbeda dengan jumlah murid pada system pembelajaran makro. Dalam pembelajaran mikro, jumlah murid disederhanakan atau diperkecil menjadi 5-10 orang.

2) Alokasi waktu Demikian juga dengan waktu mengajar. Dalam pembelajaran makro (real teaching), waktu mengajar berkisar dari 45-90 menit, namun pada pembelajaran mikro waktu mengajar disederhakan atau diperpendek menjadi 5-10 menit.

3) Materi/bahan ajar Materi atau bahan ajar dalam pembelajaran mikro hanya mencakup 1-2 aspek yang telah disederhanakan.

Pengertian Micro Teaching Menurut Para Ahli

Inilah Pengertian Micro Teaching Menurut Para Ahli yang coba saya himpun dari berbagai Sumber :

Micro Teaching Secara etimologis, micro teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti pembelajaran. Secara terminologis, micro teaching adalah redaksi yang berbeda-beda namun mempunyai subtansi makna yang sama. Berikut pengertian micro teaching menurut para ahli:

1. Menurut cooper and Allen (1971), pengajaran mikro (microteaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar.

2. Menurut Jensen (dalam Yatiman , 1999), pengajaran Micro sebagai suatu sistem yang memungkinkan seorang calon guru mengembangkan ketrampilannya dalam menerapkan teknik mengajar tertentu.

3. Mc. Laughlin dan Moulton (1975) yang menjelaskan bahwa “microteaching is as performance training method to isolate the component parts of the teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation” (pembelajaran mikro pada intinya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan/ keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar)

4. A. Perlberg (1984) menjelaskan bahwa “micro teaching is a laboratory training procedure aimed at simplifyng the complexities of regular teaching-learning processing” (pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan kegiatan belajar mengajar/pembelajaran).

5. Sugeng Paranto (1980) menjelaskan bahwa pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang di “mikro” kan untuk membentuk mengembangkan keterampilan mengajar.

So.. Micro teaching adalah suatu strategi yang telah dimodifikasi secara khusus untuk memberikan pelatihan mengajar  terhadap para calon pendidik (guru) dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar seorang calon pendidik, dalam bentuk pengajaran mikro (skala kecil), dengan menyederhanakan atau memperkecil aspek pembelajarannya seperti jumlah murid, waktu dan materinya, sehingga para calon pendidik dapat memahami kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya, serta dapat memperbaiki kelemahan dan mengembangkan kemampuan tersebut agar dapat menjadi seorang pendidik (guru) yang professional.

Minggu, 03 Mei 2015

Alexander Meier Top Skor Sementara Liga Jerman

Alexander Meier Top Skor Sementara Liga Jerman Musim 2014-2015 Sementara ini. Dimana
Alexander Meier yang bermain untuk Eintracht Frankfurt telah mencetak 19 Gol. Kemudian di posisi dua ada Arjen Robben dengan 17 Gol.

Cukup mengejutkan juga tentunya Top Skor Liga Jerman tidak di isi oleh Bayern Munich yang sangat dominan musim ini. Dan yang lebih menarik lagi ada S. Okazaki dari Jepang yang bermain untuk Mainz 05 telah mencetak 12 Gol.

Selain itu ada Heung-Min Son dari Koren yang bermain untuk Bayer Leverkusen dengan 11 Gol. Selamat.

Dan inilah Top Skor Liga Jerman Musim 2015 Saat ini.

 1 A. Meier Eintracht Frankfurt 19
2 A. Robben Bayern München 17
3 R. Lewandowski Bayern München 16

4 P. Aubameyang Borussia Dortmund 14
5 B. Dost Wolfsburg 14
6 F. Di Santo Werder Bremen 13
7 T. Müller Bayern München 13
8 S. Okazaki Mainz 05 12
9 K. Bellarabi Bayer Leverkusen 11
10 Heung-Min Son Bayer Leverkusen 11
11 K. De Bruyne Wolfsburg 10
12 P. Herrmann Borussia M'gladbach 10
13 A. Ujah Köln 10
14 S. Aigner Eintracht Frankfurt 9

Inilah Top Skor Liga Spanyol Tahun 2015

Inilah Top Skor Sementara Liga Spanyol 2015 Hingga 3 Mei 2015.

Dimana Ronaldo mempimpin dengan 42 Gol di susul oleh Messi 40 Gol. Dari 15 Besar Pencetak Gol Terbanyak 4 Diataranya adalah Pemain Real Madrid. dan 3 Pemain Barcelona. Dan Jumlah Gol Terbanyak saat ini sama yaitu 105 Gol antara Real Madrid dan Barcelona.

Dan Inilah daftar Pencetak Gol Terbanyak Liga Spanyol 2014-2015 Hingga saat ini.

1 Cristiano Ronaldo Real Madrid 42
2 L. Messi Barcelona 40
3 A. Griezmann Atlético Madrid 22
4 Neymar Barcelona 21
5 C. Bacca Sevilla 20
6 Bueno Rayo Vallecano 16
7 L. Suárez Barcelona 16
8 Aduriz Athletic Club 15
9 K. Benzema Real Madrid 15
10 G. Bale Real Madrid 13
11 Sergio García Espanyol 12
12 M. Mandžukić Atlético Madrid 12
13 J. Rodríguez Real Madrid 12
14 L. Vietto Villarreal 12

Top Skor Sementara Liga Inggris 2015

Inilah Top Skor Sementara Liga Inggris 2015 Hingga 3 Mei 2015.

Dimana Sergio Aqyero masih menjadi yang terbanyak dengan raihan 21 Gol disusul oleh Harry Kane dari Tottenham Hotspur 20 Gol.

Dan Inilah daftar Pencetak Gol Terbanyak Liga Inggris 2014-2015 Hingga saat ini.

 1 S. Agüero Manchester City 21
2 H. Kane Tottenham Hotspur 20
3 Diego Costa Chelsea 19

4 C. Austin Queens Park Rangers 17
5 O. Giroud Arsenal 14
6 A. Sánchez Arsenal 14
7 E. Hazard Chelsea 13
8 C. Benteke Aston Villa 12
9 S. Berahino West Bromwich Albion 12
10 W. Rooney Manchester United 12
11 P. Cissé Newcastle United 11
12 David Silva Manchester City 11
13 G. Pellè Southampton 11
14 W. Bony Swansea City 10

Top Skor Sementara Liga Italia 2015

Inilah Top Skor Sementara Liga Italia 2015, Dimana Carlos Tevez menjadi yang terbanyak dengan catatan 20 Gol. Setelah itu Ada M. Icardi dari Inter dengan Jumlah Gol 18 sama dengan Luca Toni dari Hellas Verona.

Dan Inilah Daftar Pencetak Gol Terbanyak Hingga Saat ini dari Liga Italia.


1. C. Tévez Juventus 20 
2 M. Icardi Internazionale 18
3 L. Toni Hellas Verona 18 
4 J. Ménez Milan 16
5 G. Higuaín Napoli 15
6 P. Dybala Palermo 13
7 F. Quagliarella Torino 13
 8 A. Di Natale Udinese 12
9 M. Gabbiadini Napoli 12
10 M. Klose Lazio 12
11 D. Berardi Sassuolo 11
12 José Callejón Napoli 11
13 Felipe Anderson Lazio 10
14 Iago Falqué Genoa 10