Rabu, 03 Juli 2013

Hasil Dari Proses Gempa - Seisme

Hasil Dari Proses Gempa - Seisme

Gempa bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera bagian dalam. 

Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi.

Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf.

Gempa tektonik,
Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak.
Ini terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi.

Gempa vulkanik,
Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi.
Biasanya getaran yang ditimbulkan hanya terdapat di sekitar gunung api saja

Gempa runtuhan
Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah.

Gempa buatan
Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia.
Contoh dari gempa jenis ini adalah adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom.

Gempa menurut letak terjadinya
1. Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng benua. 

2. Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua. 

3. Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa)
a. Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
b. Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km-300 km.
c. Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.



Hasil Dari Proses Vulkanisme

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi

Intrusi magma
Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme.
Bentuk-bentuk intrusi magma
1. Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu yang lambat.
2. Lakolit, yaitu magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
3. Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagian atasnya.
4. Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng.
5. Apofisa, yaitu cabang dari irupsi korok (gang).
6. Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.

Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan kelanjutan dari intrusi magma. 

Ekstrusi magma ketika terjadi letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut eflata/piroklastik dan dalam bentuk cair berupa lava dan lahar, serta dalam wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air

Bentuk ekstrusi magma
a. Ekstrusi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipa kawah) dan membentuk gunung-gunung dan letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api. Misalnya, Gunung Krakatau dan Gunung Vesuvius. 

b. Ekstrusi linier, yaitu magma keluar melalui retakan atau celahan yang memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan itu.

c. Ekstrusi areal, yaitu magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. 

Hasil dari proses vulkanisme
Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. 

Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrusi magma dalam bumi dari kantung/dapur magma sampai lapisan permukaan bumi. 

Fenomena alam pasca vulkanik
a. Mata air panas (air thermal) dan air mineral Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk kemasan yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas.

b. Sumber gas (ekskalasi) Solfatar, yaitu sumber gas belerang. Kenampakan ini banyak dijumpai di kawah-kawah puncak gunung api yang masih aktif. Fumarol, yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfatar. Mofet, yaitu sumber gas asam arang. Sama seperti fumarol dan solfatar, (berbahaya)
Mata air geyser Mata air geyser ditemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang memancar sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari dalam.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi

1. Pendapatan
Besar atau kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi masyarakat.

2. Harga diri terhadap lingkungan
Seseorang kadang merasa malu jika ia tidak memiliki barang yang dimiliki orang lain sehingga mendorongnya untuk membeli barang yang sama bahkan bisa dengan harga yang lebih mahal.

3. Ketamakan dan kesombongan
Tingkah laku seseorang yang tamak, menyebabkan selalu ingin membeli barang yang belum dimilikinya.

4. Harapan pendapatan tinggi di masa yang akan datang
Karena ada harapan kenaikan pendapatan, seseorang berusaha mencari pinjaman untuk berbelanja sekarang sehingga konsumsinya meningkat

5. Tingkat pendidikan
Orang yang berpendidikan tinggi konsumsinya lebih besar daripada orang yang berpendidikan rendah.

6. Tempat tinggal
Orang yang tinggal di daerah pedesaan konsumsinya lebih murah dibanding dengan orang yang tinggal di kota.

7. Umur dan jenis kelamin
Umur membedakan pola konsumsi seseorang. Orang tua berbeda konsumsi dengan anak. Begitu pula jenis kelamin, laki-laki berbeda konsumsinya dengan perempuan.

Dampak Tenaga Endogen Terhadap kehidupan

Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan

1. Kawasan tangkapan air hujan (catchment area)
Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah.

2. Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral
- banyak menjumpai penambangan batu dan pasir pada daerah aliran sepanjang sungai.
- Selain itu, bahan tambang mineral, seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.

3. Pusat tenaga listrik
- Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi).
- Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik. Contoh pembangkit listrik tenaga uap adalah PLTU Paiton di Jawa Timur.

4. Tempat pariwisata dan laboratorium alam

Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan

1. Gempa bumi

2. Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat. Bencana ini dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih menakutkan lagi jika gempa bumi diikuti tsunami

3. Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor lahan tinggi.